3 teori komunikasi

1. Teori Komunikasi Kelompok

adalah teori yang menjelaskan bagaimana proses komunikasi berlangsung di dalam sebuah kelompok baik kelompok kecil seperti tim kerja, panitia dakwah, kelompok belajar, hingga kelompok sosial yang lebih besar. Inti dari teori ini adalah memahami bagaimana anggota kelompok saling bertukar pesan, menyampaikan pendapat, menyelesaikan masalah, membentuk opini bersama, dan mengambil keputusan kolektif. Komunikasi dalam kelompok tidak hanya soal berbicara dan mendengar, tapi juga soal bagaimana kelompok membentuk identitas, menjaga kohesi, dan menangani konflik secara bersama.

contohnya :
Komunitas konten islami memakai slogan “Dakwah itu keren!” di setiap video. Slogan itu membangun semangat dan rasa kebersamaan. Ini mencerminkan symbolic convergence, ketika kelompok membentuk makna bersama lewat simbol/narasi.


2. Teori Agenda Setting

Teori Agenda Setting adalah teori yang menjelaskan bahwa media tidak memberi tahu kita apa yang harus kita pikirkan, tapi media memberi tahu kita tentang apa yang harus kita pikirkan tentang. Artinya, media berperan besar dalam mengatur fokus perhatian publik. Semakin sering suatu isu diberitakan, semakin besar kemungkinan orang menganggap isu itu penting walaupun belum tentu itu yang paling penting secara objektif.Misalnya, jika media terus-menerus memberitakan tentang kasus selebriti, publik akan lebih tertarik membahas itu, padahal ada isu penting lain seperti pendidikan atau kemiskinan yang justru kurang mendapat sorotan. Media tidak memaksa orang berpikir dengan cara tertentu, tapi dengan memilih isu apa yang dimunculkan dan diulang-ulang, media bisa menggeser fokus perhatian masyarakat ke arah tertentu.

contohnya:
 saat menjelang pemilu, media sering menyorot isu-isu tertentu seperti elektabilitas, debat calon, atau drama politik. Akibatnya, masyarakat jadi ikut-ikutan membahas itu, meski belum tentu tahu isi visi-misi para calon. Isu yang diangkat media menjadi “agenda” utama publik.

3.Teori Penetrasi Sosial

Teori Penetrasi Sosial menjelaskan bagaimana hubungan antarindividu berkembang dari yang awalnya dangkal dan formal, lalu perlahan menjadi lebih dekat, terbuka, dan personal seiring waktu. Teori ini menggambarkan hubungan manusia seperti mengupas bawang  semakin dalam, semakin terlihat lapisan-lapisan pribadi seseorang.

Di awal perkenalan, orang biasanya hanya berbagi informasi umum seperti nama, asal, atau hobi. Tapi seiring kepercayaan tumbuh, mereka mulai berbagi hal yang lebih pribadi seperti perasaan, pengalaman hidup, bahkan luka batin. Proses ini disebut self-disclosure atau membuka diri.

contohnya:

dua mahasiswa baru awalnya hanya ngobrol soal tugas kuliah. Tapi setelah sering kerja kelompok, mereka mulai cerita soal keluarga, impian, atau masalah pribadi. Hubungan mereka tidak lagi sekadar teman sekelas, tapi jadi sahabat karena kedekatannya makin dalam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

UTS TEORI KOMUNIKASI